Profil

SMP Negeri 33 Buton  berdiri pada tahun 2010 dengan nama SMP Negeri Satu Atap Lasembangi yang bernaung di bawah Dinas Pendidikan Kabupaten Buton, seiring waktu berlalu maka pada Tahun 2019 berganti nama menjadi SMP Negeri 33 Buton . Sekolah ini beralamat di Jalan Poros Kamaru - Pasarwajo No. Desa Lasembangi Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara.

Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai kondisi dan karakteristik SMP Negeri 33 Buton  maka disampaikan hasil analisis konteks SMP Negeri 33 Buton  tahun ajaran 2023/2024:

1. Sumber Daya Alam

          Letak geografis SMPN 33 Buton  berada di lingkungan strategis secara ekonomi, karena berada di daerah Pertambangan Aspal. Keberadaan SMPN 33 Buton  sangat berpotensi dikembangkan secara optimal pada masa mendatang. Hal ini seiring dengan perkembangan lingkungan yang menjadi penopangnya. Prospek berkembang pesat pada masa depan ditandai dengan beberapa gejala dinamika yang terjadi pada lingkungan sekitar sekolah, baik secara mikro maupun makro, baik secara fisik dan nonfisik, infrastruktur, sarana dan fasilitas umum, sampai dengan mobilitas penduduk yang melingkupi serta mengelilingi sekolah.

          Selain itu, Posisi sekolah terletak di kawasan Perkebunan yang subur sehingga Upaya Sekolah dalam menata dan menghijaukan Kawasan Sekolah bisa dilaksanakan dengan baik. Udara Pedesaan yang masih segar jauh dari polusi perkotaan memberi keuntungan tersendiri bagi warga sekolah dalam melaksanakan aktivitas, demikian halnya juga dengan keberadaan sumber air masih sangat melimpah sehingga aktivitas sanitasi sekolah dapat berjalan dengan baik. Letak SMPN 33 Buton  berada jauh dari hiruk pikuk kota, Sehingga menjadikan siswa dan warga sekolah lebih bisa berkonsestrasi dalam proses belajar mengajar.

2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Adapun Sumber Daya Manusia SMP Negeri 33 Buton  memiliki tenaga pendidik dan kependidikan sebagai berikut.

Tabel 1

Keadaan Tenaga Pendidik

Adapun Tenaga Kependidikan yang ada di SMP Negeri 33 Buton  meliputi Tenaga Tata Usaha yang berjumlah 1 orang.  Keadaan Tenaga Kependidikan dapat dilihat pada table berikut

Tabel 2

Keadaan Tenaga Kependidikan

Pada Umumnya atau sekitar 60% Guru berasal dari Wilayah Kecamatan Lasalimu sedangkan 40 % berasal dari luar wilayah Kabupaten Buton. Kehadiran Guru yang berasal dari luar Kabupaten Buton berpengaruh positif pada peningkatan kualitas pendidikan karena dapat menambah wawasan yang bisa berguna dalam peningkatan mutu pendidikan di SMP Negeri 33 Buton

3. Peserta Didik

Peserta didik SMP Negeri 33 Buton  berasal dari Desa Lasembangi dan sekitarnya. Dengan adanya Penerimaan Peserta Didik Baru dengan system Zonasi, prestasi, Afirmasi, dan Perpindahan Orang Tua maka  peserta didik di SMP Negeri 33 Buton  sejak Tiga Tahun Terakhir ini bervariasi dari jarak paling dekat hingga menyebar di Desa-desa sekitar Desa Lasembangi. Dengan demikian Kemampuan Peserta didik memiliki nilai rata-rata yang bervariasi

Adapun jumlah siswa SMPN 33 Buton  Tahun Pelajaran 2023/2024 dapat dilihat pada table berikut

Tabel 3

Data siswa SMP Negeri 33 Buton

4. Sarana dan Prasarana

Saat ini SMP Negeri 33 Buton  memiliki  fasilitas olah raga yaitu lapangan olahraga permanen (Volly) kemudian (Bola footsal, Sepak Takraw, Bulu Tangkis) masih bersifat non permanen, Fasilitas laboratorium terbilang cukup lengkap (biologi, kimia, fisika, dan komputer), memiliki 1 gedung perpustakaan dan fasilitas pendukung lainnya (kantor, Ruang Tata Usaha, Ruang Dewan Guru, toilet, kantin, UKS,  dll.). Sedangkan RKB berjumlah 3 Ruang, lingkungan sekolah telah memiliki Pagar yang dapat menghadirkan rasa aman bagi warga sekolah yang beraktivitas di dalamnya. Dengan adanya saranaa ini diharapkan mampu mendukung siswa untuk mengembangkan potensinya secara maksimal

5. Sumber Daya Sosial dan Budaya

Masyarakat Kecamatan Lasalimu sebagai bagian dari Masyarakat Buton pada umumnya masih menjunjung tinggi Budaya peninggalan leluhur sehingga Nuansa Budaya masyarakat masih terasa dan hal mempengaruhi Karakter masyarakat setempat, selain itu dalam Kawasan Kecamatan Lasalimu terdapat beberapa titik pemukiman etnis Bugis, Jawa dan Sunda yang membuat kehidupan social budaya lebih beragam. banyak kearifan lokal yang bisa digali dan dikembangkan oleh sekolah. memiliki dan membiasakan budaya displin waktu, tertib ibadah, 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) dan kepedulian sosial pada seluruh warga sekolah.

Keadaan ekonomi orang tua peserta didik yang beragam dengan profesi campuran antara Nelayan, pedagang, petani, pegawai negeri sipil, dan buruh. dengan latar belakang pendidikan orang tua yang heterogen berdampak dalam peningkatan mutu pendidikan.

Kerjasama sekolah bagi unit pendidikan bekerjasama dengan pihak terkait dengan instansi horizontal maupun vertikal. Kerjasama instansi horizontal di lingkungan sekolah antara lain dengan Desa terkait dengan tanah atau lahan yang digunakan untuk gedung sekolah. Sedangkan dengan Puskesmas Kecamatan Lasalimu, karena terkait dengan pemeliharaan kesehatan peserta didik maupun tenaga pendidik di SMPN 33 Buton  sedangkan kerjasama dengan Kepolisian sektor Lasalimu karena terkait dengan Penyuluhan dan pemeliharaan ketertiban dan keamanan sekolah. Adapun kerjasama dengan instansi vertikal Dikbud Kab. Buton karena SMPN 33 Buton  berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buton.

Dalam kesehariannya, Sumber Dana Operasional SMP Negeri 33 Buton  Berasal dari Dana BOS Reguler dan BOS Kinerja,